PENGUKUHAN KETUA DAN PENGURUS ASOSIASI MUSEUM INDONESIA (AMI) DKI JAKARTA “PARAMITA JAYA” PERIODE 2017 – 2020 OLEH GUBERNUR DKI JAKARTA
Pada
tanggal 1 Maret 2018, bertempat di Balai Kota, DKI Jakarta, Gubernur Anies
Bawesdan mengukuhkan Ketua dan Pengurus Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI
Jakarta “Paramita Jaya”. AMI DKI Jakarta “Paramita Jaya” merupakan organisasi
berkumpulnya para pimpinan, pengelola, komunitas dan pemerhati museum se-DKI
Jakarta. Organisasi ini menjadi wadah komunikasi antar insan pengelola museum
di DKI Jakarta, dengan mengupayakan terjadinya hubungan kerjasama antar
pengelola museum serta insan professional di bidang permuseuman dengan semua
pihak terkait. Diharapkan hubungan yang terjalin dapat memberikan peran yang
aktif dalam dukungan dan bantuan baik secara moril maupun materil untuk
mengembangkan permuseuman khususnya di DKI Jakarta.
Pengukuhan Pengurus AMI DKI Jakarta Paramita Jaya Periode 2017 sd 2020 |
Sekilas
perjalanan sejarah organisasi AMI DKI Jakarta Paramita Jaya ini berawal dari kebutuhan
akan hubungan kerjasama antar pengelola
Museum. Sebuah pertemuan antar pengelola museum di DKI Jakarta menjadi cikal
bakal berdirinya Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya.
Pertemuan
antar pengelola museum di DKI Jakarta terselenggara pada 10 Nopember 1987.
Pertemuan tersebut menyepakati berdirinya organisasi “Perhimpunan Antar
Museum di Jakarta” yang disingkat "Paramita Jaya". Kemudian, tanggal
18 Oktober 2001, para pengurus Paramita Jaya mengadakan rapat internal dan
menyepakati Paramita Jaya beralih nama menjadi “Badan Musyawarah Museum
Indonesia (BMMI) Propinsi DKI Jakarta”. Perkembangan dan kebutuhan organisasi
permuseuman yang semakin pesat, maka BMMI beralih menjadi AMI atau Asosiasi
Museum Indonesia. Perubahan ini secara otomatis diikuti oleh BMMI Daerah
termasuk BMMI DKI Jakarta “Paramita Jaya”, yaitu menjadi Asosiasi Museum
Indonesia (AMI) DKI Jakarta “Paramita Jaya”.
Pada
tanggal 6 Nopember 2017 dengan bertempat di Museum Wayang, Jakarta, AMI DKI Jakarta
Paramita Jaya menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) yang memilih Ketua
periode 2017 - 2020, untuk menggantikan Ketua dan Pengurus periode 2014 - 2017
yang telah berakhir masa kepengurusannya. Dalam MUSDA tersebut, terpilih Bapak
Yiyok T. Herlambang, Kepala Museum Bank Indonesia, sebagai Ketua AMI DKI
Jakarta Paramita Jaya periode 2017 - 2020. Adapun susunan kepengurusan disusun
kemudian. Mengutip Ketua AMI DKI Jakarta Paramita Jaya terpilih, Bapak Yiyok T.
Herlambang, “mari kita saling berkomunikasi dan bersinergi, untuk itu saya
berharap pertemuan bulanan antar pimpinan maupun pengelola museum se-DKI
Jakarta, akan menjadi program utama para pengurus AMI DKI Jakarta Paramita Jaya
periode 2017 - 2020, agar museum-museum di DKI Jakarta semakin solid dalam
memajukan permuseuman di DKI Jakarta”.
Pengukuhan Pengurus AMI DKI Jakarta Paramita Jaya Periode 2017 sd 2020 |
Visi AMI
DKI Jakarta Paramita Jaya adalah “Menjadi organisasi yang memberi inspirasi dan
membangun sinergisitas antar museum di DKI Jakarta”. Sedangkan, Misi yang
diemban antara lain:
1.
Menjalin komunikasi serta
kerjasama antar pengelola museum dan pemangku kepentingan permuseuman di DKI
Jakarta
2.
Berperan aktif dalam memberikan
dukungan, advokasi, pelatihan dan bantuan moril maupun materil bagi museum
sebagai aset bagi provinsi DKI Jakarta
3.
Mewujudkan museum sebagai
destinasi wisata di DKI Jakarta.
“Penguatan
kualitas institusi museum menjadi program kerja secara mikro, sedangkan secara
makro, penguatan kelembagaan museum menjadi prioritas Ketua dan Pengurus AMI
DKI Jakarta Paramita Jaya periode 2017 – 2020”, tegas Yiyok T. Herlambang, usai
MUSDA 2017.
Hasil
MUSDA tersebut dikukuhkan dengan Keputusan Ketua Asosiasi Museum Indonesia
(AMI) Pusat, Putu Supadma Rudana, pada tanggal 22 Desember 2017, dengan nomor
Kep.111/AMI-PBD/2017 tentang Pengurus Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA)
Provinsi DKI Jakarta Paramita Jaya. Dalam sambutannya, Putu Supadma Rudana
menyampaikan bahwa, “Pegiat Museum sejatinya adalah pahlawan kebudayaan karena
jasanya mengantarkan sejarah dan budaya di masa lampau sebagai pengetahuan
kepada public di masa kini.” Pengurus AMIDA
DKI Jakarta Paramita Jaya periode tahun 2017-2020 terdiri dari; perwakilan
museum, instansi pemerintah, komunitas, pemerhati dan professional permuseuman
di Jakarta.
Adapun
susunan kepengurusannya ditetapkan sebagai berikut:
Dewan
Pembina:
1.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta
2.
Deputi Gubernur Bidang Pariwisata
dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
3.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya
dan Permuseuman, Kemdikbud
Dewan
Penasehat:
1.
Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
2.
Intan Mardiana (Pemerhati Museum)
Dewan
Pakar:
1.
Nunus Supardi (Pemerhati Museum)
2.
Ali Akbar (Akademisi dan Pemerhati
Museum)
Dewan
Pengawas:
1.
Siswanto (Kepala Museum Nasional
Indonesia)
2.
Esti Utami (Kepala UP. Museum
Seni)
3.
Sri Kusumawati (Kepala UP. Museum
Kesejarahan)
Komite
Etik:
1.
Tubagus Andre Sukmana (Pemerhati
Museum)
2.
Norviadi Setio Husodo (Kepala UP Pengembangan
Kota Tua)
3.
Endang Ernawati Dradjat (Kepala
Museum Layang-Layang Indonesia)
4.
Punto Argari Sidarto (Permerhati
Museum)
Ketua :
Yiyok T. Herlambang (Museum Bank Indonesia)
Wakil
Ketua I : Budi Trinovari (Museum Mandiri)
Wakil
Ketua II : Adang Suryana (Museum Listrik dan Energi
Baru)
Sekretaris
I :
Mis Ari (UP Museum Seni)
Sekretaris
II :
Kartum Setiawan (Sejarahwan dan Pemerhati Museum)
Bendahara
I :
Hasijani (Pemerhati Museum)
Bendahara
II :
Lilis Setyawati (Museum Tekstil)
Bidang
Hubungan Masyarakat:
1.
Yulianti Fajar Wulandari (Museum
Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo)
2.
Maya Pattinaja (Museum
Layang-Layang Indonesia)
3.
Iwa Akhmad Surnawi (Galeri
Nasional Indonesia)
4.
Setyo Wahyuni (Museum Sumpah
Pemuda)
Bidang
Kerjasama dan Ventura:
1.
Oki Ciko (Pemerhati Museum)
2.
Sri Muliani (Pemerhati Museum)
3.
Nusi Lisabila Estudiantin (Museum
Nasional Indonesia)
4.
Dewi Murwaningrum (Direktorat
PCBM)
Bidang
Organisasi dan Keanggotaan:
1.
Gunawan Wahyu Widodo (Museum
Purna Bhakti Pertiwi)
2.
Rus Suharto (Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta)
3.
Timurti Novia Priyantiningsih
(Pemerhati Museum)
Bidang
Pendidikan dan Pelatihan:
1.
Irna Trilestari (Pemerhati
Museum)
2.
Rully Besari Budiyanti (Museum 12
Mei Tragedi Trisakti)
3.
Fathul Futuh Taman (Museum
Kebangkitan Nasional)
Gubernur DKI Jakarta diapit Ketua, Wakil Ketua I dan II dan Sekretaris II AMI DKI Jakarta Paramita Jaya |
Data
Litbang AMI DKI Jakarta “Paramita Jaya” disebutkan bahwa jumlah museum di DKI
Jakarta kini berkembang menjadi kurang lebih 72 museum yang tersebar di seluruh
Jakarta, termasuk Kawasan Taman Mini Indonesia Indah. AMI DKI Jakarta Paramita
Jaya sebagai wadah komunikasi para insan museum senantiasa menjalin silaturahmi
dan memperkuat jejaring agar museum-museum di DKI Jakarta menjadi semakin
solid, berkembang dan lebih baik dalam hal pengelolaan, pelayanan, yang
akhirnya menjadi kebanggaan warga DKI Jakarta.
Kepala
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Ibu Tinia Budiati
berharap agar program kerja AMIDA DKI Jakarta diarahkan mendukung Rencana
Strategis Pemprov DKI Jakarta tahun 2017-2022, yaitu membangun museum sebagai
destinasi wisata yang ramah, aman dan sejuk bagi anak, lansia dan disable
dengan melibatkan komunitas.
Gubernur
Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan menyambut baik pengukuhan tersebut dan
menyatakan bahwa, “Berbagai tantangan dan peluang permuseuman di era globalisasi
hendaknya disikapi secara lebih cermat dan lebih kreatif, sehingga menjadi
kekuatan yang mampu mendukung pencapaian fungsi museum sebagai sebuah peristiwa
sejarah dan budaya. Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan AMI DKI
Jakarta Paramita Jaya untuk menghadirkan keluarga-keluarga di DKI Jakarta untuk
berkunjung ke museum-museum, melalui program “Grebek Museum”, dimana Pemda akan
menyiapkan bis-bis yang akan mengantar mereka ke museum-museum di DKI Jakarta.
Dengan demikian diharapkan pengalaman akan museum melekat dihati dan pikiran
mereka sebagai salah satu alternative wisata tidak hanya di DKI Jakarta, namun
Indonesia, atau bahkan di Asia.
Comments
Post a Comment