Press Release: Peresmian Galeri Museum Layang-Layang Indonesia dan Pameran Lukisan Eksotika Puspa Nusantara karya Widodo Djiann

 Lukisan Widodo Djiann terinspirasi putrinya, Bunga
Museum Layang-layang Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah DKI Jakarta (AMIDA) “Paramita Jaya” mengadakan sebuah event bersama, yakni Peresmian Galeri Museum Layang-Layang Indonesia dan Pameran Tunggal Widodo Djiann “Eksotika Puspa Nusantara”. Kegiatan ini bertempat di Museum Layang-layang Indonesia, Jalan Haji Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu, tanggal 10 Desember 2016.

Narasumber (ki-ka), Idham Textanto, Rishal M. Luthan, Widodo Djiann, A. Djoko Budiono, Endang Drajat

Museum Layang-layang Indonesia didirikan oleh Endang Drajat, seorang pakar kecantikan pada tanggal 21 Maret 2003, dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, Bapak I Gede Ardika. Menurut Endang Drajat, “pendirian museum tersebut, tidak lepas dari kecintaannya pada layang-layang, sehingga berupaya menjaga dan melestarikan dengan mengumpulkan layang-layang tradisional yang unik dari seluruh Indonesia dan manca negara, tanpa mengesampingkan perkembangan dunia layang-layang modern, tentunya dengan dilengkapi pengenalan filosofi dan pelatihan pembuatan layang-layang”.

A. Djoko Budiono, Ketua AMIDA DKI Jakarta Paramita Jaya memberi sambutan
Di Komplek Museum Layang-layang Indonesia terdapat “Rumah Budaya” yang menyimpan koleksi kain batik dan tenun dari seluruh Indonesia dan beberapa negara tetangga, yang dikumpulkan, dijaga dan dilestarikan untuk memperkaya budaya bangsa Indonesia. Untuk memaksimalkan upaya pelestarian seni, budaya dan warisan tradisi, kini Ibu Endang Drajat melengkapinya dengan “Galeri Lukisan”.

Pelukis Widodo Djiann dalam konferensi pers
Bapak Arief Djoko Budiono, ketua AMIDA DKI Jakarta “Paramita Jaya” sangat mendukung keberadaan Museum Layang-layang Indonesia, Rumah Budaya dan kini Galeri Lukisan. Menurutnya, “Galeri Museum Layang-layang Indonesia dapat dipergunakan untuk mempromosikan karya-karya anak bangsa, dalam hal ini pelukis dari beragam aliran, gaya dan era dengan mengeksplorasi kekayaan alam nusantara”. Untuk itu, AMIDA DKI Jakarta Paramita Jaya menerima baik undangan kerjasama kegiatan Peresmian Galeri Museum Layang-Layang Indonesia dan Pameran Tunggal Widodo Djiann “Eksotika Puspa Nusantara”.

Endang Drajat, pemilik Galeri Museum Layang-layang Indonesia
Adapun, peresmian Galeri Museum Layang-Layang Indonesia ini diisi dengan Pameran Tunggal Pelukis ternama, Bapak Widodo Djiann dengan tema “Eksotika Puspa Nusantara”. Widodo Djiann yang merupakan Master Penciptaan Seni dari  Pascasarjana ISI, Yogyakarta, lahir di Blitar pada 1 November 1965. Beliau banyak menggelar baik pameran bersama maupun pameran tunggal sejak tahun 1984. Dalam pameran tunggal kali ini di Galeri Museum Layang-layang Indonesia, Widodo Djian menghadirkan 57 lukisan karyanya yang mengeksplorasi keindahan aneka bunga nusantara. Beliau adalah sedikit dari pelukis yang terlahir dari era Sintesis Baru, tetapi tetap mempertahankan kaidah lama yaitu naturalis impresionis sebagai gaya dalam mengekspresikan emosi batinnya. Adapun ciri khas Widodo Djiann dalam lukisannya adalah sifat ketidakterdugaan beliau akan karya-karyanya.

Katakan dengan bunga
Pameran “Eksotika Puspa Nusantara” di Galeri Museum Layang-layang Indonesia akan berlangsung dari tanggal 10 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2017. Tema ini diambil dalam upaya memperkenalkan pada khalayak ramai serta mendokumentasikan kekayaan alam bangsa Indonesia dalam keanekaragaman bunga nusantara. Pameran ini juga memberi peluang kepada kolekor benda seni untuk memiliki sebuah lukisan yang bukan saja baik secara estetika, tetapi juga mempunyai nilai investasi yang sangat menjanjikan.

Widodo Djiann diapit Pemilik Galeri dan Ketua Paramita Jaya


Ibu Puan Maharani selaku Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, akan meresmikan Pembukaan Galeri Museum Layang-layang Indonesia dan Pameran Lukisan “Eksotika Puspa Nusantara”, serta meninjau berbagai kegiatan social yang diselenggarakan Museum Layang-layang Indonesia bersama AMIDA DKI Jakarta “Paramita Jaya”, yakni membuat dan mewarnai layang-layang oleh 100 anak yatim-piatu dari Yayasan Nurul Aitam dan Yayasan Amanah, mewarnai bunga dari bahan daur ulang oleh anak-anak berkebutuhan khusus B dan C dari Sekolah Luar Biasa Negeri I, Lebak Bulus, serta peragaan membatik oleh Ibu-ibu PKK.

Rekan-rekan dari berbagai media
Adapun Museum Layang-layang Indonesia dikelola secara mandiri, dan  pembukaan Galeri Museum Layang-layang Indonesia tidak hanya untuk pameran lukisan tetapi juga untuk MICE, bisa untuk seminar, fashion show dan lain sebagainya. Museum Layang-layang Indonesia juga menyediakan tempat untuk mengenalkan budaya bangsa sejak dini keepada generasi penerus bangsa, diantaranya mengenalkan cara membatik, cara membuat layang-layang, dan menghargai anak-anak berkebutuhan khusus untuk diakui eksistensinya sebagai anak bangsa yang mampu berkarya dan berkesenian. Baik Museum maupun Galeri, keduanya merupakan upaya luhur dalam pelestarian kebudayaan. Kehadiran Galeri tersebut memberikan ruang bagi anak-anak bangsa untuk berekspresi dan mempromosikan seni  Tentu saja lebih bermanfaat dan semakin melengkapi Museum Layang-Layang Indonesia.

Meninjau koleksi lukisan yang dipamerkan di Galeri

Peresmian Galeri Museum Layang-Layang Indonesia akan dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 10 Desember oleh Ibu Puan Maharani, sedangkan Pameran Tunggal Eksotika Puspa Nusantara akan berlangsung dari 10 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2017. Sampai bertemu di Museum Layang-layang Indonesia...

Pameran Tunggal Eksotika Puspa Nusantara



Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Berdirinya Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta (AMIDA) Paramita Jaya

PENGUKUHAN KETUA DAN PENGURUS ASOSIASI MUSEUM INDONESIA (AMI) DKI JAKARTA “PARAMITA JAYA” PERIODE 2017 – 2020 OLEH GUBERNUR DKI JAKARTA

Menguak Keaslian Lukisan Bersama Museum Basuki Abdullah dan AMIDA DKI Jakarta “Paramita Jaya”